Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan menunjuk Rektor IPB University, Arif Satria, sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggantikan Laksana Tri Handoko. Beberapa sumber menyebutkan pelantikan tersebut dijadwalkan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/9/2025).
âArif Satria menjadi kepala BRIN. Infonya hari ini dilantik,â ujar sejumlah sumber internal, dikutip Jumat (19/9/2025).
Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membantah kabar tersebut. Ia menegaskan belum ada agenda pelantikan pejabat tinggi negara, termasuk Kepala BRIN.
âBelum ada hari ini rencana pergantian ataupun pelantikan baik menteri, wakil menteri maupun kepala badan,â kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Hingga berita ini diturunkan, Arif Satria belum memberikan tanggapan atas kabar yang beredar. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat dan panggilan telepon masih belum direspons.
Reshuffle Sebelumnya
Kabar soal BRIN muncul setelah reshuffle kabinet besar-besaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada 8 dan 17 September 2025. Pada perombakan itu, sejumlah menteri digeser, termasuk Sri Mulyani (Menkeu), Budi Gunawan (Menko Polkam), dan Dito Ariotedjo (Menpora).
Beberapa nama baru yang dilantik antara lain:
-
Djamari Chaniago (Menko Polkam)
-
Erick Thohir (Menpora)
-
Purbaya Yudhi Sadewa (Menkeu)
-
Mukhtarudin (Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/P2MI)
-
Ferry Juliantono (Menteri Koperasi)
-
Mochamad Irfan Yusuf (Menteri Haji dan Umrah)
Selain itu, ada pula pejabat wakil menteri dan kepala badan, seperti Afriansyah Noor (Wamenaker), Rohmat Marzuki (Wamenhut), hingga Sarah Sadiqa (Kepala LKPP).
Arif Satria dalam Peta BRIN
Arif Satria sendiri bukan sosok asing di dunia akademik dan kebijakan publik. Ia dikenal sebagai pakar kebijakan pertanian dan perikanan, serta aktif dalam isu keberlanjutan pangan dan energi. Selama memimpin IPB, Arif kerap menyuarakan pentingnya riset berbasis inovasi untuk menopang kemandirian pangan Indonesia.
Apabila benar dilantik, ia akan menghadapi tantangan besar: memperbaiki tata kelola BRIN yang kerap dikritik akibat sentralisasi riset, menurunnya produktivitas publikasi, hingga polemik penggabungan berbagai lembaga riset ke dalam BRIN.
Istana Masih âWait and Seeâ
Meski isu pelantikan Arif Satria santer, pihak Istana memilih berhati-hati. Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah sedang fokus membenahi struktur kelembagaan, termasuk Danantara Indonesia, dan belum ada pengumuman resmi soal Kepala BRIN.
âTermasuk salah satunya dalam rangka menindaklanjuti apa yang menjadi putusan Presiden terkait lembaga-lembaga strategis,â kata Prasetyo.
Dengan demikian, publik masih menunggu kepastian apakah benar Arif Satria akan menggantikan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN.