Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDI Perjuangan, Wahyudin Moridu, akhirnya tak kuasa menahan tangis saat meminta maaf kepada istrinya usai ucapannya tentang “merampok uang negara” viral di media sosial.
Video berdurasi singkat yang beredar di Facebook dan WhatsApp itu memperlihatkan Wahyudin tengah bersama seorang perempuan di dalam mobil. Dalam rekaman tersebut, Wahyudin terdengar dengan enteng mengatakan perjalanannya ke Makassar dibiayai negara, bahkan sesumbar akan “merampok uang negara biar rakyat makin miskin”.
Momen Haru dengan Istri Sah
Seiring gelombang kritik publik, sang istri sah, Mega Nusi, mengunggah video berbeda pada Jumat malam (19/9/2025). Video itu memperlihatkan momen Wahyudin menggenggam tangan istrinya sembari menangis dan mengaku khilaf.
Dalam pengakuannya, Wahyudin mengenang masa-masa sulit sebelum menjabat sebagai anggota dewan. Ia bercerita bagaimana dulu hanya bekerja sebagai sopir dengan upah Rp100 ribu per hari, namun tetap setia mendampingi istrinya hingga menyelesaikan kuliah.
“Dulu hidup sederhana, tapi saya kufur nikmat setelah duduk sebagai anggota DPRD. Sekarang saya sadar banyak salah, saya ingin kembali mulai dari nol bersama keluarga,” ujar Wahyudin dengan suara bergetar.
Ia juga meminta istrinya agar tidak meninggalkan dirinya di tengah badai kritik. “Kita minta satu hal pa ngana, jangan kasih tinggal kita,” ucapnya penuh haru.
Klarifikasi Resmi
Tak lama, Wahyudin membuat klarifikasi terbuka lewat akun Facebook resminya. Didampingi sang istri, ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo.
“Saya, Wahyudin Moridu, bersama istri saya memohon maaf sebesar-besarnya atas ucapan dalam video yang beredar. Tidak ada niat melecehkan rakyat Gorontalo. Semua murni kesalahan saya,” katanya.
Meski demikian, desakan agar Wahyudin mundur dari jabatannya terus bermunculan. Banyak warganet menilai klarifikasi tidak cukup untuk menutup kegaduhan publik.
Pengakuan Mabuk dan Fakta Baru
Dalam pemeriksaan Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo, Wahyudin mengaku tidak sepenuhnya sadar saat mengucapkan kalimat kontroversial itu. Ia mengakui berada dalam kondisi mabuk setelah mengonsumsi minuman keras.
“Sejak malam sampai pagi ke bandara, dia masih dalam keadaan mabuk,” ungkap Ketua BK DPRD Gorontalo, Fikram, saat jumpa pers.
Lebih jauh, terungkap bahwa perempuan dalam video bukanlah istri sah Wahyudin, melainkan seorang wanita berinisial FT yang disebut sebagai selingkuhan. Dugaan motif penyebaran video adalah karena tuntutan agar dinikahi.
Karier Politik dan Rekam Jejak
Wahyudin Moridu lahir pada 1995 di Kabupaten Boalemo, Sulawesi, dan kini berusia 30 tahun. Ia adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo termuda periode 2025–2031, berasal dari daerah pemilihan Boalemo–Pohuwato.
Putra mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu, ini sebelumnya tiga periode menjabat anggota DPRD Kabupaten Boalemo sebelum melaju ke tingkat provinsi. Saat ini ia duduk di Komisi I DPRD Gorontalo yang membidangi hukum dan pemerintahan.
Namun, karier politiknya kerap diwarnai kontroversi. Pada 2020, ia pernah tersandung kasus narkoba bersama dua anggota DPRD lainnya dan menjalani rehabilitasi setelah mengaku kecanduan obat-obatan terlarang.
Desakan Publik
Pernyataan “merampok uang negara” memicu kemarahan publik. Banyak warga menilai pernyataan itu mempertebal stigma negatif terhadap wakil rakyat yang seharusnya memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Tagar #WahyudinMundur sempat ramai di media sosial. Sejumlah aktivis juga menilai Badan Kehormatan DPRD harus bertindak tegas, mulai dari memberikan sanksi etik hingga mempertimbangkan pemecatan.
Meski sudah meminta maaf dan mengaku khilaf, nasib politik Wahyudin kini berada di ujung tanduk. Masyarakat menunggu apakah PDIP sebagai partai pengusungnya akan memberikan sanksi internal atau tetap mempertahankan statusnya sebagai anggota DPRD.