Gandeng Perusahaan Korsel, Universitas Indonesia Perluas Jejaring Bioteknologi

Kategori: Pendidikan | Oleh admin | 26 Sep 2025 11:00 | 👁️ 20 kali dibaca
Bagikan: WhatsApp Facebook
Gandeng Perusahaan Korsel, Universitas Indonesia Perluas Jejaring Bioteknologi

Rektor Universitas Indonesia (UI), Heri Hermansyah, menegaskan bahwa UI tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan dan penelitian, tetapi juga sebagai motor penggerak kemajuan industri. Hal ini ia sampaikan dalam Executive Board Meeting Asian Federation of Biotechnology (AFOB) yang digelar pada 23 September 2025 di Incheon, Korea Selatan.

Pertemuan tersebut berbarengan dengan Asian Congress of Biotechnology ke-17 yang diikuti 13 negara, mulai dari Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, India, hingga negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Forum ini menjadi wadah penting untuk membahas perkembangan terkini di bidang bioteknologi sekaligus merumuskan arah strategis agar teknologi ini memberi manfaat nyata bagi kawasan,” ujar Heri dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 September 2025.

Ia menegaskan, kolaborasi antarnegara sangat penting untuk memastikan bioteknologi dapat mendukung kesehatan, kemanusiaan, dan keberlanjutan industri. “UI hadir bukan sekadar memperkuat posisi Indonesia di mata dunia, tetapi juga memastikan ilmu pengetahuan menjadi jawaban atas berbagai tantangan global. Melalui kolaborasi, kita ingin menghadirkan inovasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat,” ucapnya.

Kerja Sama Strategis dengan CGBIo

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, UI menandatangani nota kesepahaman dengan Cell Growth factor Biotechnology (CGBIo), perusahaan bioteknologi terkemuka asal Korea Selatan yang memproduksi lebih dari 200 produk kesehatan, mulai dari skin filler, wound dressing, hingga bone filler.

CGBIo telah menjalin kolaborasi riset dengan dosen dan mahasiswa UI serta membuka kantor di Gedung IDE Fakultas Teknik UI sebagai bukti keseriusan. Bahkan, perusahaan ini sedang mempersiapkan pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, yang direncanakan mulai beroperasi pada 2026.

“Kolaborasi ini membuktikan bahwa riset kampus dapat langsung terhubung dengan industri. Dengan dukungan CGBIo, UI ingin menjadi pusat pengembangan teknologi kesehatan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat,” jelas Heri.

Perluasan Jejaring Riset dan Akademik

Selain dengan CGBIo, UI juga menandatangani kerja sama dengan Korean Institute of Industrial Technology (KITECH) yang dipimpin Dr. Lee Sang Mok, serta dengan University of Science and Technology (UST) Korea yang diwakili presidennya, Dr. Kang Dae Im.

Heri menilai kedua kerja sama ini membuka peluang baru dalam memperluas jejaring riset, memperkuat kolaborasi akademik, serta menghadirkan transfer teknologi yang penting bagi Indonesia.

“Keterlibatan UI dalam forum bergengsi ini menegaskan bahwa universitas bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga penggerak industri. Melalui diplomasi akademik dan inovasi teknologi, UI berperan sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan, sinergi dengan mitra internasional akan melahirkan SDM unggul, riset berkualitas, serta inovasi yang mampu membawa Indonesia bersaing di panggung global.

“UI berkomitmen menjembatani hasil riset dengan kebutuhan masyarakat. Di situlah letak peran sejati universitas,” pungkas Heri.

Bagikan: WhatsApp Facebook

Komentar

Login untuk menulis komentar Daftar

Belum ada komentar.